Islaminfoshare Khutbah Jumat-Sebagaimana judul khutbah kali ini adalah Tahun baru hijriah yang menjadikan panutan kepada jamaah masjid. Semoga bermanfaat dan silahkan dijadikan sebagai pedoman sebagaimana menjadi pondasi keagamaan kepada siapa saja.
Khutbah
Jum’at [Tahun Baru Hijriyah]
Khutbah Pertama
Hadirin Rahimakumullah
Atas berkat limpahan rahmat dan karunia Allah Swt pada hari
ini kita telah memasuki tahun baru hijiriyah satu Muharram 1436 H. dalam bulan
Muharram terdapat hari-hari yang mulia yaitu hari Tasu’a dan ‘Asyuro’, di mana
kedua hari itu banyak mengandung arti dan faedah bahkan mengandung banyak
sejarah. Manakala matahari pada tanggal satu Muharram telah menampakkan diri di
ufuk belahan timur, berarti bertambahlah hitungan usia kita satu tahun.
Bertambahnya hitungan umur berarti bertambahnya kesempatan bagi kita untuk
lebih lama merasakah udara kehidupan, yang berarti pula bertambahnya kenikmatan
Allah yang tercurahkan kepada kita.
Untuk itulah, dalam kesempatan yang mulia ini, di hari dan
bulan yang juga mulia ini, mari bersama-sama untuk lebih meningkatkan takwa
kepada Allah Swt dengan jalan melaksanakan semua perintahNya serta meninggalkan
larangan-laranganNya. Dan itulah makna takwa yang sebenarnya.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Ada tiga hal yang penting kita
renungkan di awal bulan Muharram atau tahun baru Hijriyah ini:
(1. Bersyukur atas nikmat Allah.
“Dan dikatakan kepada orang-orang
yang bertakwa: “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” mereka menjawab:
“(Allah telah menurunkan) kebaikan”. orang-orang yang berbuat baik di dunia ini
mendapat (pembalasan) yang baik. dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih
baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa.” (QS. An-Nahl: 30)
(2. Muhasabah (introspeksi diri)
Sebuah kepastian bahwa waktu yang
telah berlalu tidak mungkin akan kembali lagi, sementara disadari atau tidak
kematian akan datang sewaktu-waktu dan yang bermanfaat saat itu hanyalah amal
salih. Pergantian tahun bukan sekedar pergantian kalender di rumah kita, namun
merupakan peringatan bagi kita akan apa yang sudah kita lakukan pada tahun yang
telah berlalu dan apa yang akan kita perbuat di hari esok.
(3. Mengenang Hijrah Rasulullah Saw
Peristiwa hijrahnya Rasulullah Saw seyogyanya kita ambil sebagai pelajaran berharga dalam kehidupan sehari-hari. Peristiwa hijrah yang sudah 1436 tahun yang lalu ini banyak menyimpan makna dan nilai-nilai. Di antaranya adalah ketahanan beriman dan semangat menyebarkan Ruh al-Islam ke dalam berbagai aspek kehidupan, sebagaimana yang tergambar dalam perjuangan Rasulullah Saw dan para pengikut setianya. Setelah 13 tahun di Makkah mereka berjuang dengan mencurahkan tenaga, pikiran, harta benda dan bahkan nyawanya demi mejalankan misinya ليخرج من الظلمات الى النور untuk mengeluarkan mereka dari peradaban jahiliyyah menuju cahaya peradaban Islam yang meliputi beberapa aspek ketuhanan, moral, hukum dll. Maka dengan upaya kerasnya kafir Quraisy menyakiti dan menyiksa para sahabat bahkan mengancam untuk membunuh Nabi Saw. Dengan bekal iman yang kuat para sahabat Muhajirin berhasil melewati masa-masa sulit yang selalu mengancam jiwanya. Selanjutnya mereka di Madinah memulai babak kehidupan baru beserta Nabi saw. Nah, di sini beliau terus menyebarkan Ruh al-Islam ke dalam setiap individu masyarakat Madinah sampai kemudian mereka memiliki kepribadian muslim bahkan mereka adalah khaira ummah. Sebagaimana yang difirmankan Allah:
“Kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang
munkar.” (QS. Ali Imran)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Demikian yang menjadi renungan kita
di tahun baru hijriyah ini, dan masih ada anjuran-anjuran yang harus kita
lakukan di awal bulan Muharram ini, di antaranya:
Puasa pada hari-harinya bulan Muharram, lebih-lebih di awal bulan, karena amal kebajikan yang dilakukan dalam bulan tersebut nilai pahalanya berlipat ganda. Dalam kita Jami’ ash-Shaghir diriwayatkan sebuah hadis:
“Barang siapa berpuasa sehari dalam
bulan Muharram, maka setiap harinya dia memperolah tiga puluh kebaikan.”
Nabi Saw bersabda: “Puasa sehari
dalam bulan yang muliakan itu lebih utama dari puasa tiga puluh hari selain bulan
yang dimuliakan. Dan puasa sehari di bulan Ramadhan itu lebih utama dari tiga
puluh hari dalam bulan yang dimuliakan”. Demikian sebagaimana yang disampaikan
oleh Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya’nya.
- Puasa Tasu’a
Pada tanggal 9 Muharram disunnahkan untuk menjalankan ibadah puasa, dalam riwayat Imam Muslim disebutkan:
“Telah bersabda Rasulullah Saw: “Sesungguhnya
apabila aku masih ada sampai tahun depan, maka aku akan menjalankan puasa pada
hari ke Sembilan (Muharram).”
- Puasa
‘Asyura’
“Rasulullah Saw ditanya tentang fadlilahnya
puasa hari ‘Asyura’ kemudian beliau bersabda: “Yaitu menghapus dosa satu tahun
yang telah lewat.”
Dan masih banyak fadlilah dan amalan
yang dilakukan di awal bulan Muharram ini.
Demikian
khutbah yang bisa kami sampaikan semoga ada manfaatnya dan mudah-mudahan di
tahun ini kita bisa meningkatkan ibadah dan amal yang salih.
Diatas menjadi kesimpulan bahwa menjadikan panutan bahwa hari tahun baru hijriah adalah tahun baru untuk kita semua ummat mukminin tentunya dalam menyambutnya kita semua akan mengambil kesempatan untuk mendapatkan pahalanya insya Allah diterima kepadaNya.
Sumber : Syamsuddin, MA