Mukminin yang dibanggakan dan bertakwa kepada Allah Swt. Semoga siapa saja menjadikan refensi Khutbah Jum'at terbaru ini.
Tentunya bukan menjadi panutan namun hanya contoh dan bukan merupakan kesempurnaan maka dari itu jika ada ayat yang terbalik dan sebagainya mohon dimaafkan dan silahkan anda perbaiki.
Berikut khutbah Jum'at dengan Judul "Mencari Keberkahan Hidup" :
KHUTBAH JUM'AT
Mencari Keberkahan Hidup
Khusus Khutbah 1 :
الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ
جَعَلَ التّقْوَى خَيْرَ الزَّادِ وَاللِّبَاسِ وَأَمَرَنَا أَنْ تَزَوَّدَ بِهَا لِيوْم
الحِسَاب اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ رَبُّ النَّاسِ
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا حَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المَوْصُوْفُ بِأَكْمَلِ
صِفَاتِ الأَشْخَاصِ. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ
صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجمعين وسَلّمْ
تَسليمًا كَثِيرًا ، أَمَّا بَعْدُ ،
فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ
رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ
الْمُتَّقُوْنَ.
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah
Berkah ini sering
kita jadikan tujuan hidup di samping mencari ridho Allah. Keberkahan membuat
hidup kita menjadi bahagia. Di pesantren, kita diajarkan yang penting mencari
berkah, bukan sekadar kepintarannya. Kalau sekadar pintar saja tetapi tidak
berkah maka ilmu tersebut bisa menjadi malapetaka.
Orang tua kita
juga memberi pesan agar dalam hidup, yang kita cari adalah berkah. Dan berkah
ini tidak selalu berkorelasi dengan banyaknya harta yang kita miliki. Ada
sebuah hadits yang sering dijadikan doa, terutama kepada pengantin yang
seringkali dijadikan sebuah kutipan dalam undangan pernikahan.
بَارَكَ اللهُ لَكَ
وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا
Artinya: “Semoga Allah memberi berkah untukmu, memberi bekas
atasmu, dan menghimpun yang terserak di antara kalian berdua.” (HR At-Turmudzi)
Dalam kajian ilmu
Nahwu kalimat “laka”, itu digunakan untuk hal-hal yang sifatnya
menguntungkan atau menyenangkan. Kalau yang tidak enak, menggunakan kata “alaika”.
Ternyata, bahasa laka dan alaika digunakan oleh Rasulullah dalam hadits
tersebut supaya orang itu mendapat keberkahan baik dari hal yang enak maupun
yang tidak enak. Semuanya ada nilai keberkahannya. Bagi sementara orang,
keberkahan itu sesuatu yang enak secara fisik saja. Padahal bisa jadi, yang
tidak enak itu lah yang sebenarnya menjadi berkah.
Misalnya, setelah
menjadi seorang anggota DPR harus masuk penjara. Ini menunjukkan sesuatu yang
tampaknya enak, berupa jabatan tinggi yang dihormati banyak orang, ternyata
malah membawa bencana. Orang sakit juga bisa mendapat keberkahan karena dengan
beristirahat, maka ia memiliki kesempatan untuk mengevaluasi dirinya, momen
yang tai a peroleh lantaran kesibukan dirinya. Ini menunjukkan bahwa antara
yang menguntungkan dan tidak menguntungkan, sama-sama mendapat peluang mendapat
keberkahan. Bertambahnya
sesuatu juga belum tentu membawa kebaikan jika tidak mendekatkan diri kepada
Allah. Orang yang tambah umurnya belum tentu lebih berkah, orang yang tampak
rezekinya juga belum tentu tambah berkah. Demikian pula, orang yang tambah ilmu
juga belum tentu mendapatkan berkah jika ilmu tersebut hanya menjadi kebanggaan
diri, bukan untuk diajarkan kepada orang lain atau untuk menambah keimanan
kepada Allah.
مَنِ ازْدَادَ عِلمًا
وَلَمْ يَزْدَدْ هُدىً لَمْ يَزْدَدْ مِنَ اللهِ إِلّا بُعْدًا
Artinya, Barangsiapa bertambah ilmunya namun tidak bertambah petunjuk yang ia raih, niscaya dia hanya menambah jauh jarak dari Allah
Jadi ilmu tambah
bukan berarti semakin dekat dengan Allah. Ini adalah cerminan dari ilmu yang
tidak berkah.
Jama’ah Jum’ah yang
dimuliakan Allah,
Berkah itu
maknanya kebahagiaan. Orang berbahagia itu sering diukur hanya dari ukuran
fisiknya. Benarkah demikian? Dalam pandangan agama, tanda-tanda kebahagiaan
tidak selalu yang tampak secara dhahir. Karena tampilan lahiriah sejumlah orang
bisa saja seolah bahagia, tapi batin mereka menderita.
ومِنْ آيَاتِهِ أَنْ
خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم
مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً
"Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. (QS: al-Rum 21)
Sebagai salah satu
tanda kekuasaan Allah adalah Ia menciptakan istri-istri yang dapat menentramkan
jiwa dan menciptakan kasih sayang antara keduanya. Kebahagian rumah tangga
bukan terletak pada kecantikan istri atau kekayaan suami. Misalnya, apa iya
kalau punya istri cantik terus berbahagia. Mungkin iya, tetapi mungkin saja
tambah pusing. Belum tentu mendapat kebahagiaan. Betapa banyak pasangan cantik
rupawan yang justru berakhir pada perceraian. Bahkan rata-rata penggugat dating
dari perempuan. Ini bukti bahwa mereka tidak bahagia. Karena itu, hal yang
bersifat dhahir menarik tidak menjamin rasa bahagia. Standar untuk menilai
kebahagiaan keluarga tidak dilihat dari harta apa yang dimiliki, tetapi apakah
suami istri tersebut memiliki akhlak yang baik. Jika mereka memiliki akhlak
yang mulia, insyaallah mereka akan berbahagia.
Keberkahan bisa
kita raih dengan senantiasa mendekatkan diri kita kepada Allah subhanahu wata’ala seraya terus menghiasi diri dengan sifat-sifat
terpuji, seperti syukur, qana’ah, gemar
bersedekah, berbakti kepada kedua orang tua, dan lain-lain.
Khotbah II
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ
بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا
عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ،
وَأَحُثُّكُمْ عَلَى طَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحًمُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى
فِيْ اْلقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَاأَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ
وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ، وَقاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ
الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ. صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ
وَصَدَقَ رَسُوْلُهُ النَّبِيُّ الْكَرِيْمُ وَنَحْنُ عَلَى ذلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ
وَالشَّاكِرِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ
يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا
تَسْلِيمًا. اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْياَءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ
مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِيَ الْحَاجَاتِ.
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا
إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ
عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا
بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا
عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار.
عِبَادَ اللهِ! إِنَّ
اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى
عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ،
فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ
وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
Demikian khutbah Jum'at singkatnya semoga anda yang membacanya memberikan pemahaman dan tentunya bermanfaat. Dan khususnya yang menjadikannya referensi semoga menyempurnakannya.
Source : Ustadz Maing Hasan Muhammad, LC
TAGS : Khutbah Jum'at singkat, contoh khutbah Jumat terbaru dan singkat, download khustbah jumat singkat terbaru.