Suami Idaman itu Tau! Antara Menafkahi Istri dan Uang Belanjanya Itu Berbeda - Didalam keluarga suami istri memang suatu kesatuan yang bahagia jika bisa merawatnya hingga awet namun perlu diketahui bahwa ternyata suami idaman itu harus pintar membahagiakan istri dengan berbagai cara Islami dapat dilakukan.
Tidak sedikit yang menganggap bahwa nafkah yang wajib diberikan seorang suami kepada istrinya adalah uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja, atau yang biasa disebut sebagai uang belanja. Namun, tahukah anda , ternyata nafkah istri dan uang belanja adalah dua hal yang berbeda. Uang belanja berupa uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, membayar rekening listrik dan air, dan biaya kebutuhan hidup lainnya. Sedangkan nafkah istri adalah yang khusus yang diberikan suami kepada istrinya atau uang jajan.
Allah subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Sudah menjadi kewajiban seorang suami yang menafkahi istrinya berupa uang belanja dan nafkah khusus untuk istri atau uang jajannya.
Sabdah Nabi Muhammad Saw :
Dalam hadist ini disebutkan dua nafkah yang wajib diberikan seorang suami kepada istrinya, yaitu rizki (uang belanja) dan pakaian (nafkah istri). Namun, Islam juga tidak memberatkan kepada para lelaki untuk memberikan nafkah kepada istrinya. Para suami memang wajib memberikan nafkah pada istrinya, namun tetap sesuai dengan kemampuannya.
Dalam firman Allah SWT juga menjelaskan bahwa:
Para istri juga harus memiliki sifat qana’ah dengan cara bersyukur untuk setiap rizki yang diberikan suaminya dan mengaturnya sebaik mungkin, seperti yang dinasehatkan Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Salam saat Hindun binti Itbah mengadu pada Rasul tentang suaminya yang kikir.
Dalam sabdah Nabi Muhammad Saw:
Bagaimana mungkin anda sudah memahaminya bahwa Suami Idaman itu pintar menyisihkan uang untuk istri, namun istri juga penting untuk mengingatkan, namun lihat kondisi keadaan penghasilan suami juga dan jangan sampai besar pasak daripada tiangnya suami akan merasa dirobohkan hatinya. Semoga Reski anda dan keluarga tetap mengalir dan tetap bahagia. Aminnn...
Tidak sedikit yang menganggap bahwa nafkah yang wajib diberikan seorang suami kepada istrinya adalah uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja, atau yang biasa disebut sebagai uang belanja. Namun, tahukah anda , ternyata nafkah istri dan uang belanja adalah dua hal yang berbeda. Uang belanja berupa uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, membayar rekening listrik dan air, dan biaya kebutuhan hidup lainnya. Sedangkan nafkah istri adalah yang khusus yang diberikan suami kepada istrinya atau uang jajan.
Allah subhanahu wa Ta’ala berfirman:
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka." - QS. An-Nisa’: 34
Sudah menjadi kewajiban seorang suami yang menafkahi istrinya berupa uang belanja dan nafkah khusus untuk istri atau uang jajannya.
Sabdah Nabi Muhammad Saw :
“Dan mereka (para istri) mempunyai hak diberi rizki dan pakaian (nafkah) yang diwajibkan atas anda sekalian (wahai para suami).” - HR. Muslim: 2137
Dalam hadist ini disebutkan dua nafkah yang wajib diberikan seorang suami kepada istrinya, yaitu rizki (uang belanja) dan pakaian (nafkah istri). Namun, Islam juga tidak memberatkan kepada para lelaki untuk memberikan nafkah kepada istrinya. Para suami memang wajib memberikan nafkah pada istrinya, namun tetap sesuai dengan kemampuannya.
Dalam firman Allah SWT juga menjelaskan bahwa:
“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf, Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.” - QS.al-Baqarah: 233
Para istri juga harus memiliki sifat qana’ah dengan cara bersyukur untuk setiap rizki yang diberikan suaminya dan mengaturnya sebaik mungkin, seperti yang dinasehatkan Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Salam saat Hindun binti Itbah mengadu pada Rasul tentang suaminya yang kikir.
Dalam sabdah Nabi Muhammad Saw:
“Ambil-lah nafkah yang cukup untukmu dan anak- anakmu dengan cara yang wajar.” - HR.Bukhori:4945
Bagaimana mungkin anda sudah memahaminya bahwa Suami Idaman itu pintar menyisihkan uang untuk istri, namun istri juga penting untuk mengingatkan, namun lihat kondisi keadaan penghasilan suami juga dan jangan sampai besar pasak daripada tiangnya suami akan merasa dirobohkan hatinya. Semoga Reski anda dan keluarga tetap mengalir dan tetap bahagia. Aminnn...