Kamis, 21 April 2016
Silahkan

Ka'bah Sebagai Fakta Dunia Tentang Bangunan Paling Istimewa di Muka Bumi Ini

Sebagai mana ummat muslimin mempercayai bahwa tiada tuhan selain Allah yang mana kita melakukan segala hal yang baik dan menjauhi segala larangannya. Ka'bah adalah arah kiblat kita yang mana disitu kita mengarahkan diri untuk berserah kepadaNya melalui Sholat.

Ka'bah dinamakan juga Bayt al `Atiq atau rumah tua disebut dalam kitab-kitab suci dan kisah para Nabi. Dalam Al-Qur'an, surah 14:37 tersirat bahwa situs suci Ka'bah telah ada sebelum Nabi Ibrahim menempatkan Hajar dan bayi Ismail di lokasi tersebut, kemudian keduanya diperintah untuk meninggikan bangunan Ka'bah. Ini memang hanya sebuah titik kecil di permukaan bumi, namun keberadaannya atas perintah Allah, lokasinya dipilih Allah, ditandai oleh Malaikat, dibangun para Nabi hingga para pejabat. Ka'bah dihadirkan sebagai kiblat sejak manusia pertama menjejakkan kaki di bumi hingga hari ini. Tidak perlu ditanyakan keistimewaannya, tetapi sudahkah kita mengenali bangunan paling disucikan sepanjang perjalanan umat manusia itu?

Ka'bah yang kita kenal hari ini, berdasarkan riwayat, pada mulanya hanya ditandai sebongkah batu. Kini, bangunan Ka'bah mempunyai tingginya sekitar 15 meter, panjang sisi sebelah utara 9.92 meter, sisi sebelah barat 12.15 meter, sisi sebelah selatan 25.10 meter, dan sisi sebelah timur 11.88 meter.

Dinding Ka'bah bagian luar-bawah ditopang lapisan miring berbahan batu marmer mengitari Ka'bah yang disebut Syadzarwan. Tinggi Syadzarwan di bagian utara Ka'bah mencapai 50 cm dengan lebar 39 cm, di bagian barat mencapai 27 cm dengan lebar 80 cm, di bagian selatan mencapai 24 cm dengan lebar 87 cm, sedangkan di bagian timur mencapai 22 cm dengan lebar 66 cm. Disebutkan, bahwa Syadzarwan adalah bangunan tambahan atau luar Ka'bah yang dikerjakan oleh kaum Quraisy.

Pintu Ka'bah ada di sisi sebelah timur dengan tinggi sekitar 2 meter dari tanah dan bertuliskan ayat-ayat Alquran. Pada masa pemerintahan Khalid ibn ‘Abd Al Aziz, untuk pertama kalinya pintu ini dibuat dari bahan emas. Sebelumnya, yaitu semenjak kekhalifahan Sultan Sulaiman Al Qanuni (959 H/ memerintah dari tahun 1520 hingga 1566), pintu Ka'bah dibuat dari lempengan perak berlapiskan emas, terutama daun pintu dan gemboknya.

Sejarah Ka'bah mengalami banyak perubahan dari masa ke masa sebelum Nabi Muhammad SAW membuka kota Mekkah. Rumah ibadah agama monotheisme (bertauhid) ajaran Nabi Ibrahim ini pernah berubah menjadi kuil pemujaan yang di dalamnya diletakkan sekitar 360 berhala/patung dianggap perwujudan tuhan-tuhan politheisme bangsa Arab jahilliyah.  Ka'bah akhirnya dibersihkan dari patung-patung ketika Nabi Muhammad membebaskan kota Mekkah dalam damai dan dikembalikan sebagai rumah ibadah agama Tauhid (Islam).

Selanjutnya bangunan ini diurus dan dipelihara oleh Bani Syaibah sebagai pemegang kunci ka'bah dan administrasi serta pelayanan haji diatur oleh pemerintahan baik pemerintahan khalifah Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Muawiyah bin Abu Sufyan, Dinasti Ummayyah, Dinasti Abbasiyyah, Dinasti Usmaniyah Turki, sampai saat ini yakni pemerintah kerajaan Arab Saudi yang bertindak sebagai pelayan dua kota suci, Mekkah dan Madinah. Amanah untuk Bani Syaibah tersebut sesuai sabda Nabi Muhammad, berlaku sampai hari kiamat.

Bagian-Bagian Luar Ka'bah




Berikut ini penjelasan ringkas bagian-bagian Ka'bah al-Musyarrafah berdasarkan gambar/ilustrasi:

1. The Black Stone; HAJAR ASWAD:  
adalah batu kecil-kecil berwarna hitam kemerah-merahan, terletak di sudut selatan, sebelah kiri pintu Ka'bah. Ketinggiannya 1,10 m dari permukaan tanah,  ditata dalam bingkai perak kemudian ditanam pada dinding Ka'bah. Butiran Hajar Aswad tepat berada di tengah bingkai. Dahulu, Hajar Aswad berupa satu batu berdiameter ± 30 cm. Akibat berbagai peristiwa yang menimpanya selama ini, sekarang Hajar Aswad tersisa delapan butir batu sekecil kurma. Butiran inilah yang disentuh dan dicium oleh jamaah haji. Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya, “Hajar Aswad turun dari surga dalam keadaan lebih putih daripada susu. Lalu, dosa-dosa Bani Adam lah yang membuatnya hitam.”

 2. Door of the Kaaba; PINTU KA'BAH: 
Terdiri dari dua daun pintu.

3. Gutter to remove rainwater; 
MIIZAAB: Talang Ka'bah yang berguna menyalurkan air hujan yang tertampung di atas atap Ka'bah. 

4 - Base of the Kaaba; SYAADZARWAAN: 
Termasuk dinding Ka'bah dibuat agak miring tujuannya untuk melindungi dinding Ka'bah dari resapan air, dan juga sebagai pelindung untuk menghindari kontak langsung atau gesekan antara orang yang melakukan thawaf dengan kiswah Ka'bah. Al-Hatim;  pancuran air atap.

5. HIJR ISMA'IL:  
Tempat yang terletak antara dua rukun (Syaami dan 'Iraaqy) dan dibatasi dengan dinding rendah setinggi kurang lebih 1,5 m, termasuk bagian dari dalam Ka'bah. Disunnahkan shalat di dalamnya, namun tidak sah thawaf di dalamnya.

6. Al-Multazam (the wall between the door of the Kaaba and Black Stone); MULTAZAM: 
Tempat antara hajar aswad dengan pintu Ka'bah. Termasuk salah satu tempat mustajab untuk berdo'a.

7. The Station of Ibrahim; MAQAAM IBRAAHIIM: 
Tempat berdirinya Nabi Ibrahim 'alaihis salaam ketika membangun Ka'bah. Maqaam di sini artinya bukan kuburan, tetapi tempat berdiri.

8. Corner of the Black Stone; RUKN HAJAR ASWAD: 
Sudut di mana hajr aswad berada yang menghadap ke arah tenggara.

9. Corner of Yemen; RUKN YAMAANI: sudut Ka'bah yang menghadap arah barat daya. Disebut Yamaani karena terletak pada arah negeri Yaman.

10. Corner of Syria; RUKN SYAAMI: 
Sudut Ka'bah yang menghadap ke arah barat laut. Disebut Syaami karena terletak pada arah negeri Syaam.

11. Corner of Iraq; RUKN 'IRAAQY: 
Sudut Ka'bah yang menghadap ke arah timur laut. Disebut demikian karena terletak pada arah negeri Iraq.

12. Kiswa (black veil covering the Kaaba); SITAAR  KA'BAH: 
Kain penutup bangunan Ka'bah. Sering juga disebut dengan kiswah.

13 Marble band of marking the beginning and end of rounds; 
KHAT  MARMAR al-BUNNI: garis berwarna coklat di atas marmer/lantai yang dimaksudkan sebagai batas awal memulai thawaf. Sekarang garis tersebut ditunjang lampu hijau yang diletakkan di dinding atas masjid yang berhadapan langsung dengan hajar aswad. (Sumber: Akhbaar Makkah karya Al-Azraqiy).

14. The Station of Gabriel.
Isi Bagian Dalam Ka'bah




Meski pengetahuan tentang Ka'bah sudah banyak dipublikasikan, namun bangunan berbentuk kubus di pusar bumi yang paling terkenal dalam sejarah umat manusia itu masih penuh dengan misteri.

Umumnya informasi yang disampaikan selama ini berupa hal-hal besar yang memang tertulis dalam Alquran dan hadis Nabi yang didukung penelitian. Misalnya Ka'bah sebagai pusat bumi, sebagai pemancar gelombang magnet terkuat di semesta, dan  pegetahuan lain yang fenomenal terkait rumah Allah SWT ini.

Sebenarnya masih banyak hal yang tidak diketahui banyak orang terkait Ka'bah. Terutama tentang hal-hal kecil yang membuat bangunan semakin terlihat unik. Perjalanan sejarah turut mengubah Ka'bah hingga akhirnya megah seperti sekarang ini. Beberapa hal yang dahulu dilakukan atau terjadi kini hilang seiring perkembangan dan pergantian kepemimpinan di Mekkah.

Pernah pada masa pemerintahan khalifah Harun Al Rasyid pada abad pertengahan, khalifah berencana merenovasi kembali ka'bah sesuai pondasi Nabi Ibrahim dan yang diinginkan Nabi Muhammad SAW, namun segera dicegah oleh salah seorang ulama karena dikhawatirkan nanti bangunan suci itu dijadikan ajang bongkar pasang para penguasa sesudah beliau. Ka'bah akhirnya tetap sesuai masa renovasi khalifah Abdul Malik bin Marwan sampai sekarang. Berdasarkan catatan sejarah, Ka'bah telah mengalami beberapa kali renovasi kecil untuk menyelamatkan bangunan dari kerusakan dan yang terbaru dalam proyek renovasi berlangsung pada tahun 1996. 

Secara jelas sebagaimana yang diperlihatkan dalam publikasi dokumentasi Kerajaan Arab Saudi (2015), isi dalam Ka'bah hanya berupa ruangan kosong. Bahagian dalam Ka'bah terdapat tiga pilar dari kayu gaharu terbaik. Panjang satu pilar sekitar seperempat meter atau setengah meter berwarna campuran antara merah dan kuning. Ketiga pilar ini berjejer lurus dari utara ke selatan.

Pada awal abad ini, tahun 2000-an, bagian bawah ketiga pilar retak yang kemudian diperbaiki dengan diberi kayu melingkar di sekelilingnya. Ketiga pilar ini dibuat atas inisiatif Abdullah ibn Al Zubair empat belas abad yang lalu. Meski demikian, ketiganya masih tetap kokoh hingga saat ini.
Atap dalam Ka'bah penuh dengan ukiran-ukiran mengagumkan, selain diberi lampu-lampu indah yang terbuat dari emas mumi dan dari per­hiasan-perhiasan indah lainnya. Lantai Ka'bah dibuat dari batu pualam putih.

Dinding Ka'bah bagian dalam dibalut dengan batu pualam war­na-warni dan dihiasi dengan ukiran bergaya Arab. Terdapat tujuh papan yang menempel di dinding ini yang bertuliskan nama-nama orang yang pernah merenovasi atau menambahkan sesuatu yang batu di dalam Ka'bah atau Masjidil Haram.

Bagian-Bagian dalam Dari Ka'bah

Itulah bagian dalam Ka'bah, kiblat yang layak diketehui setiap muslim. Selebihnya, kita juga patut mengetahui beberapa fakta lain tentang Ka'bah, yaitu:

1. Memiliki Dua Pintu dan Satu Jendela

Ka'bah yang ada saat ini memiliki satu pintu dengan tinggi mencapai tiga meter lebih 18 sentimeter dan lebar 171 sentimeter. Bangunan ini terlihat berkilau karena terbuat dari blok emas. Pintu ini merupakan satu-satunya akses untuk bisa masuk ke dalam Ka'bah, tidak ada jendela atau pintu lain untuk bisa masuk ke sana.
Namun sebenarnya dahulu Ka'bah memiliki lebih dari satu pintu. Bangunan yang ditinggikan sejak jaman Nabi Ibrahim ini memiliki dua pintu dan satu jendela. Hingga kini masih jadi misteri tentang siapa yang membangun pintu tersebut. Yang jelas Ka'bah punya dua pintu dalam waktu yang sangat lama. Komponen pintu Ka'bah pertama itu masih disimpan di beberapa museum sebagai peninggalan sejarah Islam.

Sementara pintu yang ada saat ini   dibuat oleh Raja Khalid bin Abdul Aziz. Ia merupakan raja  yang  paling banyak menyumbang untuk pembuatan pintu Ka'bah yang kedua ini. Karena berada di Ka'bah, pintu Ka'bah ini disakralkan oleh dua miliar umat muslim di seluruh dunia.


2. Penutup Ka'bah Berwarna Warni

Ka'bah yang terlihat saat ini berwarna hitam karena ditutupi oleh kain Kiswah hitam dengan pita bertinta emas. Siapa sangka, dahulu kala warna Kiswah bak pelangi, ada warna kuning, hijau, merah dan putih. Tradisi penggunakan kiswah berwarna hitam adalah sejak  zaman dinasti Abbasiyah pada abad pertengahan dan bertahan hingga saat ini dan kiswah yang semual dibuat di Mesir saat ini sudah ada rumah kiswah di Mekkah, khusus memproduksi kain penutup Ka'bah.


3. Kunci Ka'bah Dipegang Satu Keluarga

Ternyata, kunci Ka'bah sejak zaman Nabi Muhammad hingga saat ini hanya dipegang oleh satu keluarga yakni keluarga Osman bin Thalhah dari keluarga Bani Shaiba. Keturunan dari keluarga ini sudah menjaga kunci  Ka'bah selama berabad-abad.Tepatnya sejak  penaklukan Makkah, Nabi Muhammad SAW diberi kunci Ka'bah. Namun beliau justru mempercayakannya kepada keluarga Osman bin Thalhah dari keluarga Bani Shaiba ini.  Khalifah, Sultan atau Raja, orang yang paling kuat di dunia, semua harus tunduk pada sabda Nabi dan meminta izin dari keluarga Makkah kecil ini sebelum mereka dapat memasuki Ka'bah.
“Ambillah, Bani Thalhah, selamanya sampai hari kiamat, dan tidak akan diambil dari Anda kecuali oleh orang yang tidak adil, tiran yang menindas.”

Anggota keluarga Shaibi tertua, Saleh Bin Taha Al-Shaibi akan menjadi juru kunci Ka'bah yang baru (2014- sekarang). Beliau menggantikan Sheikh Abdul Qadir Bin Taha Al-Shaibi yang tutup usia di Mekah pada Kamis (23/10/2014).


4. Dibuka Dua Kali Sepekan

Pada masa lalu, Ka'bah dibuka dua kali sepekan, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Saat ini dibuka hanya dua kali setahun untuk dicuci dengan air zam-zam, yaitu pada bulan Muharram dan hari pertama bulan Sya'ban. Saat penggantian Kiswah sebelum musim haji biasanya pintu Ka'bah dibuka.

5. Berisi Plakat Mengenang Penguasa yang Merenovasi

Selama bertahun-tahun banyak yang bertanya-tanya apa yang ada di dalam Ka'bah. Mengandalkan cerita perantara orang kedua atau ketiga dari mereka yang cukup beruntung bisa masuk Ka'bah, tentunya kurang memuaskan. Kemudian salah satu orang yang beruntung masuk, mengambil gambar dalam Ka'bah dengan kamera ponsel. Dengan rekaman itu jutaan manusia telah melihat melalui video online yang buruk kualitasnya.
Bagian dalam Ka'bah sekarang dilapisi marmer dan kain hijau menutupi dinding bagian atas. Di dinding terdapat plakat yang setiapnya memperingati renovasi atau pembangunan kembali Baitullah (Rumah Allah) itu oleh penguasa pada masanya.

5. Terbuka untuk Semua Orang

Saat ini tentu akan sangat susah untuk bisa masuk ke dalam Ka'bah karena banyaknya peziarah yang datang ke sana. Hanya kalangan tertentu saja yang bisa masuk ke sana untuk tamu-tamu yang khusus saja. Namun ternyata dahulu Ka'bah boleh dimasuki siapa saja dan  dibuka dua kali dalam sepekan dan orang-orang pun bisa shalat di dalam Ka'bah.

6. Ternyata Ada Dua Ka'bah

Ternyata ada dua Ka'bah yang dipercayai oleh agama Islam. Sebenarnya, Ka'bah yang berada di mekah merupakan replika Ka'bah yang ada di langit. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist, bahwa Ka'bah di langit bernama Baitul Makmur, posisinya sejajar dengan Ka'bah yang ada dibumi. Hal ini  disebutkan di dalam Nabi. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda menceritakan tentang perjalanan Isra’ dan Mi’rajnya pada saat melewati langit ke tujuh:  “Kemudian aku diangkat menuju Baitul Makmur, padanya masuk (datang) setiap hari 70.000 malaikat yang tidak akan kembali lagi.”
Ibnu Katsir mengatakan, “Mereka beribadah dan bertawaf sebagaimana penduduk bumi tawaf di Ka'bah mereka. Demikian juga Baitul Makmur, ia adalah Ka'bah penduduk langit ketujuh. Oleh karena itu, didapati Nabi Ibrahim Al-Khalil alihisshalatu wassalam menyandarkan badannya pada Baitul Makmur karena ia telah membangun Ka'bah di bumi.”

Demikianlah, tentang Ka'bah dari perintah pendirian, pembangunan hingga mengenal lebih detail bagian luar dan dalam telah dipaparkan, selanjutkan adalah untuk memperkuat keimanan kita, bahwa Ka'bah adalah kiblat menuju ketundukan dan kepasrahan kepada Sang Pencipta jagad raya. Saat ini lingkungan Ka'bah beserta Masjidil Haram dan hotel-hotel di sekitarnya telah menjadi super block yang mewah, dan saat demikian tidak ada salahnya teringat kita Nabi Ibrahim mendapat perintah meninggikan bangunan Kabah di tengah gurun padang pasir yang sepi. 

Semoga dengan informasi ini tentang Ka'bah Memberikan dorongan kepada kita semua untuk datang melihatnya langsung sebagaimana maksud menunaikan Rukun Islam dan menjadikan kita takwa kepada tuhan yang maha Kuasa dan percaya atas kebenaran agama yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw. Insyah Allah kita semua diberi petunjuk Syurga yang paling tinggi derajatnya. Aminnn....