4 Hal Selain Syirik Mampu Membatalkan Keislaman Kamu Sekalian - Dalam ajaran Islam sendiri memiliki aturan sebagaimana mengatur ummatnya agar tetap dijalan Allah SWT jika melanggar aturannya memiliki tingkatan konsekuensi bahkan yang paling besar konsekuensinya adalah dikeluarkan status keIslamannya dihadapan Allah SWT, semoga diantara kita sekalian tidak masuk dalam kategori yang dimaksud. Amin....
Pada umumnya yang diketahui oleh dikebanyakan orang-orang dosa yang membuat Keislaman dibatalkan hanya prilaku syirik yaitu perilaku ummat yang mengindikasikan adanya kepercayaan kepada siapapun baik benda ataupun zat lain selain Allah SWT.
Namun sebenarnya masih ada perbuatan ummat manusia khususnya Islam yang melakukan beberapa hal yang dilarangnya, jika dikaji secara lebih serius, ternyata sangat banyak perbuatan ummat yang dapat mebatalkan keIslamannya dimata Allah SWT. Bahkan, beberapa di antaranya ternyata sering kita lakukan tanpa kita sadari sepenuhnya. Untuk itu sebaiknya kita harus mengetahuinya apa sajakah hal-hal yang menghapus keIslaman kita :
Tidak mengakui Sunah Rasul
Orang seperti ini hanya menyatakan bahwa ia merupakan pemeluk agama Islam, maka secara terang – terangan ia telah menyatakan bahwa ia mempercayai dan juga mencintai semua ajaran islam baik yang terkandung di dalam Al-Qur’an atau pun Al-Hadits yang berisi sunah – sunah rasul tanpa terkecuali. Oleh karena itu, ketika seseorang membenci sunah Rasul, maka dapat dipastikan ia telah mengingkari kalimat syahadat dan telah keluar dari agama Islam.
Berperilaku Murtad
Murtad adalah aktivitas pernyataan yang dilakukan oleh seorang muslim bahwa ia telah tidak lagi mengikuti ajaran Agama Islam, jadi anda jangan main-main dengan kata-kata tersebut. Dalam praktiknya, aktivitas murtad dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
Murtad Qawli merupakan murtad yang dilakukan dengan pernyataan langsng secara lisan)
Murtad Fi’li merupakan murtad yang dilakukan tanpa pernyataan secara langsung, namun ia telah melaksanakan berbagai macam amalan perbuatan agama selain Islam), dan
Murtad I’tiqadi merupakan murtad yang dilakukan hanya dengan berniat di dalam hati atau pun akidah bahwa ia akan segera meninggalkan ajaran Islam untuk kemudian memeluk ajaran agama lain di luar Islam.
Meragukan Kekafiran Orang Lain
Sebagai umat Islam, kita sudah seharusnya meyakini jika satu – satunya agama yang benar dan juga layak untuk dipeluk adalah ajaran Agama Islam. Agama di luar ajaran Islam merupakan agama yang salah dan bukan merupakan Agama yang diridhai oleh Allah SWT. Maka dari itu, sebagai umat Islam kita harus meyakini bahwa pemeluk agama lain selain agama Islam (yang telah mengenal atau pun dikenalkan dengan Islam, namun tidak mau memeluk Islam) merupakan orang yang digolongkan kafir.
Tidak Menjalankan Hukum yang Telah Ditetapkan Oleh Allah SWT
Sebagai pemeluk ajaran Agama Islam, setiap umat muslim seharusnya mematuhi semua ajaran dan juga peraturan hukum yang ada di dalam agama Islam tanpa terkecuali. Umat Islam seharusnya mengedepankan Al-Qur’an dan juga Al-Hadits sebagai pedoman utama dalam menetapkan hukum, baru kemudian menggunakan hukum – hukum buatan manusia yang berasal dari berbagai macam kajian – kajian yang telah dilakukan sebelumnya.
Mungkin demikian beberapa hal yang paling penting untuk diketahui sebagaimana agar kita semua menghindari hal tersebut, sebagaimana motto yang harus dipegang teguh yaitu "Berbuat kebajikan dan menjauhi segala larangannya". Semoga kita mampu menghidari diri dari perilaku yang disebutkan sebelumnya. Insya Allah....
Pada umumnya yang diketahui oleh dikebanyakan orang-orang dosa yang membuat Keislaman dibatalkan hanya prilaku syirik yaitu perilaku ummat yang mengindikasikan adanya kepercayaan kepada siapapun baik benda ataupun zat lain selain Allah SWT.
Namun sebenarnya masih ada perbuatan ummat manusia khususnya Islam yang melakukan beberapa hal yang dilarangnya, jika dikaji secara lebih serius, ternyata sangat banyak perbuatan ummat yang dapat mebatalkan keIslamannya dimata Allah SWT. Bahkan, beberapa di antaranya ternyata sering kita lakukan tanpa kita sadari sepenuhnya. Untuk itu sebaiknya kita harus mengetahuinya apa sajakah hal-hal yang menghapus keIslaman kita :
Tidak mengakui Sunah Rasul
Orang seperti ini hanya menyatakan bahwa ia merupakan pemeluk agama Islam, maka secara terang – terangan ia telah menyatakan bahwa ia mempercayai dan juga mencintai semua ajaran islam baik yang terkandung di dalam Al-Qur’an atau pun Al-Hadits yang berisi sunah – sunah rasul tanpa terkecuali. Oleh karena itu, ketika seseorang membenci sunah Rasul, maka dapat dipastikan ia telah mengingkari kalimat syahadat dan telah keluar dari agama Islam.
Berperilaku Murtad
Murtad adalah aktivitas pernyataan yang dilakukan oleh seorang muslim bahwa ia telah tidak lagi mengikuti ajaran Agama Islam, jadi anda jangan main-main dengan kata-kata tersebut. Dalam praktiknya, aktivitas murtad dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
Murtad Qawli merupakan murtad yang dilakukan dengan pernyataan langsng secara lisan)
Murtad Fi’li merupakan murtad yang dilakukan tanpa pernyataan secara langsung, namun ia telah melaksanakan berbagai macam amalan perbuatan agama selain Islam), dan
Murtad I’tiqadi merupakan murtad yang dilakukan hanya dengan berniat di dalam hati atau pun akidah bahwa ia akan segera meninggalkan ajaran Islam untuk kemudian memeluk ajaran agama lain di luar Islam.
Meragukan Kekafiran Orang Lain
Sebagai umat Islam, kita sudah seharusnya meyakini jika satu – satunya agama yang benar dan juga layak untuk dipeluk adalah ajaran Agama Islam. Agama di luar ajaran Islam merupakan agama yang salah dan bukan merupakan Agama yang diridhai oleh Allah SWT. Maka dari itu, sebagai umat Islam kita harus meyakini bahwa pemeluk agama lain selain agama Islam (yang telah mengenal atau pun dikenalkan dengan Islam, namun tidak mau memeluk Islam) merupakan orang yang digolongkan kafir.
Tidak Menjalankan Hukum yang Telah Ditetapkan Oleh Allah SWT
Sebagai pemeluk ajaran Agama Islam, setiap umat muslim seharusnya mematuhi semua ajaran dan juga peraturan hukum yang ada di dalam agama Islam tanpa terkecuali. Umat Islam seharusnya mengedepankan Al-Qur’an dan juga Al-Hadits sebagai pedoman utama dalam menetapkan hukum, baru kemudian menggunakan hukum – hukum buatan manusia yang berasal dari berbagai macam kajian – kajian yang telah dilakukan sebelumnya.
Mungkin demikian beberapa hal yang paling penting untuk diketahui sebagaimana agar kita semua menghindari hal tersebut, sebagaimana motto yang harus dipegang teguh yaitu "Berbuat kebajikan dan menjauhi segala larangannya". Semoga kita mampu menghidari diri dari perilaku yang disebutkan sebelumnya. Insya Allah....